Senin, 08 Mei 2017

Konflik Angkutan Umum Online vs Angkutan Umum Konvensional sebagai salah satu dampak social penggunaan teknologi







Zaman berkembang begitu pesatnya ,begitu pula dengan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat,hampir semua manusia di dunia menggunakan dan memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaannya,semakin berkembangnya teknologi tentu akan berdampak pada kehidupan manusia pada berbagai askpek seperti ekonomi,politik,budaya,pendidikan,dan social ,nah yang akan dibahas di postingan kali ini dampak social dari penggunaan teknologi,salah satunya adalah konflik yang timbul antara Angkutan Umum Online vs Angkutan Umum Konvensional,karena belakangan di beberapa televisi Indonesia dan internasional sering ada berita mengenai konflik ini.


angkutan umum online seperti GO-jek,Uber,Go-Box,Grab mulai menjadi tren pada tahun 2015 ,pada tahun itu perusahaan angkutan umum online seakan naik daun karena pada tahun itu angkutan umum online mulai digemari oleh masyarakat karena fitur nya yang lebih enak dan efisien,terutama bagi yang malas,karena untuk naik angkutan umum online bisa memesan lewat aplikasi dan tidak perlu repot mencari pangkalan pangkalan atau sebagainya,namun di sisi lain munculnya angkutan umum online rawan memicu konflik karena para sopir angkutan umum konvenional merasa para supir angkutan umum online telah merebut rezekinya,

Berikut adalah daftar keributan yang cukup besar antara Angkutan Umum Online Vs Angkutan Umum Konvensional :

Depok, 3 Oktober 2015

Tahun 2015 adalah saat dimana aplikasi layanan transportasi online sedang naik pamor. Gojek dan Grab mulai melebarkan sayap untuk melakukan aktivitas bisnisnya.

Ketika sedang giat-giatnya ekspansi, ojek online mendapat perlawanan dari pemain lama di dunia ojek. Triwulan terakhir tahun 2015 adalah periode awal ketegangan antara ojek pangkalan dan ojek online meninggi.

Dari banyak kasus kekerasan, yang paling kentara adalah insiden Sabtu malam 3 Oktober 2015, bentrokan antara ojek online dan ojek pangkalan terjadi di kampus Universitas Indonesia, Depok. Peristiwa ini dipicu kejadian kecil yang terjadi sebelumnya antara kedua pihak.

Peristiwa bermula ketika korban, Ibrahim (40), warga Jakarta usai mengantarkan penumpang di dalam kampus UI sekira pukul 10.00 WIB. Ketika dalam perjalanan pulang, tiba-tiba dari arah belakang dirinya dipukul oleh seorang pengendara motor yang diyakini adalah ojek pangkalan.

Usai memukul kepala korban, pelaku kabur. Peristiwa itu terjadi di Kampung Kukusan, belakang ojek pangkalan UI Fakultas Teknik

Tak terima dengan kejadian ini, korban pun langsung men-share apa yang dialaminya itu ke group GoJek. Alhasil, sejumlah rekan korban pun berdatangan. Jumlah diperkirakan mencapai ratusan orang.

Aparat kepolisian Resort Kota Depok langsung melakukan penjagaan ekstra di kawasan Universitas Indonesia paska aksi sweeping yang dilakukan ojek online Gojek di wilayah tersebut


Jakarta, 22 Maret 2016

Hari itu adalah hari Selasa, hari yang sibuk di kota Jakarta. Ketika warga sedang butuh sarana transportasi, penyedia angkutan memilih tidak narik. Sopir taksi dan sopir angkot kompak turun ke jalan melakukan aksi demo.

Kendaraan dan sopir tumpah ruah di jalanan protokol membuat Jakarta lumpuh. Bagi para sopir taksi, keberadaan taksi online sudah tidak bisa ditolerir. Turunnya pendapatan membuat mereka harus turun ke jalan.




Demonstrasi menuntut pelarangan taksi online (Foto: Darren Whiteside/Reuters)

Amarah justru membuat para sopir menjadi vandal. Kekerasan dipilih untuk mencapai tujuan. Jalanan Jakarta dijadikan arena pertempuran keras. Sweeping dilakukan dengan tindakan kekerasan. Sopir ojek online beratribut dihajar, pengguna ikut kena pukul.

Esoknya, giliran sopir ojek online menyerang balik. Beberapa tempat di Jakarta menjadi serangan balasan ojek online kepada angkutan umum. Tanah Abang menjadi saksi brutalitas pengrusakan angkutan umum oleh ojek online.


Depok, 6 Agustus 2016

Berawal dari sebuah insiden kekerasan personal, pembalasan kasus pemukulan satu orang merembet pada kekerasan kelompok. Beberapa orang dari ojek online hendak melakukan pembalasan setelah salah satu rekan mereka dipukuli beberapa orang terduga anggota ojek pangkalan. Kemudian aksi sweeping dilakukan di jalan Margonda, Depok, untuk menunjukkan solidaritas sesama sopir ojek online.


Denpasar, 10 Januari 2017

Keberadaan taksi online di Pulau Dewata menimbulkan protes oleh kelompok yang terdiri dari sopir taksi dan sopir angkot. Mereka beranggapan bahwa pendapatan mereka turun akibat kehadiran moda transportas alternatif.

Yogyakarta, 17 Februari 2017

Demonstrasi sopir taksi di Yogyakarta dilakukan oleh hampir ratusan armada pengembudi. Mereka memarkir kendaraan mereka di Taman Parkir Abu Bakar Ali, Malioboro sebagai simbol protes.





Sopir Angkot melakukan aksi protes ojek online (Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara)


Medan, 22 Februari 2017

Pengemudi ojek online terlibat bentrokan dengan becak motor. Bermula ketika pengemudi becak motor melakukan aksi sweeping terhadap salah satu pengemudi ojek online, ketegangan berlanjut menjadi bentrok antarkelompok.

Yogyakarta, 26 Februari 2017

Sebuah mobil milik pengendara aplikasi Go-Car dirusak oleh beberapa sopir taksi. Salah seorang sopir melakukan penjemputan di bagian utara Yogyakarta setelah mendapat pesanan melalui aplikasinya. Ternyata pesanan tersebut adalah jebakan yang dilakukan oleh sopir taksi.

Aspal Boleh Panas, Hati dan Kepala Harus Dingin

Tidak ada yang memulai hari dengan sebuah harapan baik bahwa nanti akan ada rezeki yang dibawa ketika pulang ke rumah. Harapan baik itu pasti terucap oleh sopir taksi, sopir angkutan kota, sopir bajaj, tukang ojek, dan siapapun yang mencari nafkah di jalanan.

Jangan sampai kekerasan menjadi cara yang digunakan untuk mengelola sebuah konflik.



Nah kesimpulannya bahwa angkutan umum online vs angkutan umum konvensional adalah sebagai salah satu dampak social dari penggunaan teknologi ,karena konflik ini dipicu karena adanya kemunculan berbagai angkutan umum online ,sopir angkutan umum konvensional merasa rejekinya telah direnggut oleh sopi angkutan umum online ,

Menurut sudut pandang saya sendiri mungkin konflik ini dipacu karena adanya profokator yang memprovokatori konflik ini menjadi semakin memanas,dalam hal ini yang harus menengahi konflik ini adalah pemerintah Indonesia.

Namun segala sesuatunya di dunia ini diciptakan berdampingan ada laki laki tentu ada juga perempuan ada muda ada tua ada yang punya da nada yang jomblo wkwkwk #justkiding ,dan jika angkutan umum konvensional atau offline juga pasti ada angkutan umum online namun semua ini juga salah manusia sendiri karena manusia yang selalu berambisi untuk menciptakan teknologi baru yang lebih canggih ,akhirnya teknologi berkembang begitu pesatnya sehingga tak dapat dibendung.

berikut ini adalah parodi dari dari konflik angkutan umum online gojek vs angkutan umum konvensional tukang ojek pengkolan dalam parodi RAP Battle :



Demikian postingan saya untuk kali ini semoga bermanfaat dan maavkan jika ada salah kata,saya ucapkan terima kasih untuk pembaca dan saya ucapkan wassalamualaikumm wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANT COLONY

Pengertian Algoritma ACO (Ant Colony Optimization) adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk pencarian jalur. Contoh yang dibahas ...